prinsip-prinsip menagement scientific
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan aliran scientific management diawali
dengan terjadinya revolusi industri. Scientific management menekankan
organisasi memiliki satu struktur hierarki dan bekerja di dalam dengan
cara-cara yang logis, sistematis, dan rasional. Anggota organisasi
dipersepsikan sebagai instrumen utama yang pasif, dapat mengerjakan pekerjaan,
dan menerima pengarahan.Tetapi
tidak menciptakan pekerjaan atau menggunakan pengaruh secara memadai. Scientific
management dimulai dengan gagasan Taylor yang menganalisis secara
sistematis perilaku manusia dalam bekerja.
Pada kenyataannya manajemen sulit
dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara
universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa
para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa
berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu.
Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten
oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu
sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
B.Rumusan Masalah
1. Aliran
klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Aliran
hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasilc atau pasca klasik.
3. Aliran
manajemen modern.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Teori Manajemen
Aliran Klasik
Awal sekali ilmu
manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad
18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalah
manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun
masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry
Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
1. Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang
yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan
standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat
menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri,
ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat
rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi
anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan
harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan
hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal
Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja,
karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya
manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur
untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing
juga secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah
seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada
operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar
terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali
mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang
sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih
mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu
kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang
(Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin
hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin
analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan
dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan
dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures”
(1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus
memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau
menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk
setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick Winslow Taylor
adalah tokoh yang mengembangkan scientific management (manajemen ilmiah)
Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan
pemecahan masalah-masalah organisasi.
Arti kedua ,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme - mekanisme atau teknik - teknik
Arti kedua ,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme - mekanisme atau teknik - teknik
. Secara singkat,
pokok-pokok ajaran F. W. Taylor adalah sebagai berikut:
a. Time Study (penelaahan waktu)
Penyelidikannya tentang penggunaan waktu kerja dengan mempergunakan stopwatch, micro motion camera, dan alat ukur lainnya. Berkat penelitian ini dapat dihemat waktu kerja dan penggunaan tenaga yang tidak sedikit.
b. Differential Piece Rate System (sistem rata-rata per potong diferensial)
Sistem upah demikian dimaksudkan untuk mendorong daya produktivitas yang lebih tinggi, daan F. W. Taylor mempergunakan sistem per potong dalam penghitungannya.
c. The Art of Cutting Metals (seni memotong logam)
Penelitian ini dilakukan oleh F. W. Taylor terhadap semua faktor yang berhubungan dengan pemotongan logam atau baja, seperti jenisnya, garis tengahnya, karatannya, tebal bilahnya, bentuk tajamnya alat, pengaruh tuangan atau tindakan-tindakan lain untuk mendinginkan.
d. Functional Foremanship (sistem mandor fungsional)
Inti ajarannya ini ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan kerja karyawannya. F. W. Taylor berpendapat bahwa efisiensi akan dapat tercapai jika tugas mandor (foremans) dibagi sebagai berikut:
1 ) Planning level (tingkat perencanaan = dilakukan sebelum pekerjaan dimulai) terdiri dari:
- Order of work and routing
- Instruction
- Time and cost
2 ) Performance level (tingkat pelaksanaan)
- Gang Boss
- Speed Boss
- Repair Boss
- Inspector
- Disciplinarian
c. Scientific Management (manajemen ilmiah)
a. Time Study (penelaahan waktu)
Penyelidikannya tentang penggunaan waktu kerja dengan mempergunakan stopwatch, micro motion camera, dan alat ukur lainnya. Berkat penelitian ini dapat dihemat waktu kerja dan penggunaan tenaga yang tidak sedikit.
b. Differential Piece Rate System (sistem rata-rata per potong diferensial)
Sistem upah demikian dimaksudkan untuk mendorong daya produktivitas yang lebih tinggi, daan F. W. Taylor mempergunakan sistem per potong dalam penghitungannya.
c. The Art of Cutting Metals (seni memotong logam)
Penelitian ini dilakukan oleh F. W. Taylor terhadap semua faktor yang berhubungan dengan pemotongan logam atau baja, seperti jenisnya, garis tengahnya, karatannya, tebal bilahnya, bentuk tajamnya alat, pengaruh tuangan atau tindakan-tindakan lain untuk mendinginkan.
d. Functional Foremanship (sistem mandor fungsional)
Inti ajarannya ini ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan kerja karyawannya. F. W. Taylor berpendapat bahwa efisiensi akan dapat tercapai jika tugas mandor (foremans) dibagi sebagai berikut:
1 ) Planning level (tingkat perencanaan = dilakukan sebelum pekerjaan dimulai) terdiri dari:
- Order of work and routing
- Instruction
- Time and cost
2 ) Performance level (tingkat pelaksanaan)
- Gang Boss
- Speed Boss
- Repair Boss
- Inspector
- Disciplinarian
c. Scientific Management (manajemen ilmiah)
Merupakan hasil perenungan Taylor yang kemudian
mengemukakan 4 (empat) tugas baru dan berat bagi manajemen atau manajer ilmiah,
yakni:
1. Menggantikan motode rule of thumb dengan berbagai metode
yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan
benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara
ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan
spesialisasinya.
3. Adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang antara semua
karyawan dan manajer.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja (karyawan).
4. HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant
yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor.
Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan
minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja
sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting
sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian
tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan
dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah rnetode
grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya
dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan
terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut.
5. Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang
buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja,
disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk
cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan
oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang
tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa
pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi
lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami
prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi
kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
1.
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang
produksi.
2.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan
mentah dan menjual hasil produksi.
3.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan
dan menggunakan modal.
4.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja
dan barang-barang kekayaan perusahaan.
5.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan
dan neraca, serta berbagai data statistik.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi:
1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti
mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan
rencana.
3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar
dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan
memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis
dalam mencapai tujuannya.
5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau
rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana
mestinya.
B. Aliran Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran
perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah
sumber daya manusia. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena
terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan
keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu
dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional.
Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui
antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku
yaitu:
1. Hugo Munsterberg (1863 -1916)
Sumbangannya yang
terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan
produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya
“Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan
produktivitas:
a.
Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakannya.
b.
Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis
untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis
agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
2. William Ouchi (1981)
William Ouchi, dalam
bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge
(1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi
Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada
perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang
dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika.
Berikut adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.
Sumbangan para ilmuan yang beraliran
hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi
perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan
pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan
terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul
berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan
organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari
kritikan, karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali
bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks
dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam
mencapai solusi di dalam perusahaan.
C. Aliran Manajemen Modern
Muncul aliran ini lebih
kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan
Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik,
dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks.
Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal
dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri.
Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang
transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat
prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem.
Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang
kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang
lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya.
Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam
berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash
flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber
daya manusia dan sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena
kurang memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok
untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab
masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat
menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat
dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
Label: pengantar teknik industri
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda